Penyempurna Agama Itu Menikah

rm
0


RepublikMenulis.com - Menikah adalah separuh perjalanan Ketakwaan Kepada Allah dan bagian dari SUNNAH RASULULLAAH Saw.

 

Melaksanakan pernikahan sejatinya menautkan dua-hati dalam satu ikatan cinta, kokoh dan halus nan lembut, sesuai yang disyariatkan adalah perintah suci dalam rangka melahirkan dan memperbanyak keturunan, memakmurkan bumi dan menerima warisan pemeliharannya.

 

Maka berumahtanggalah dengan Agama, Ilmu, dan Sifat saling percaya sebagai pilarnya. Jauhilah kecemburuan dan saling curiga karena akan menjadi rayap bagi bangunan yang kukuh sekalipun....

Renungkan dan simpanlah dalam dadamu wahai suami, bahwa seorang perempuan dapat mengubah rumah tanggamu menjadi surga sebagaimana ia dapat pula mengubahnya menjadi neraka yang tak terbayangkan.

 

Ya Allah berikan cinta-Mu agar kami bisa mencintai-Mu!”.. Dalam aspek ini perempuan memancarkan cahaya spiritualitas. Perempuan adalah harapan dalam menjaga kehidupan spiritualitas laki-laki. Cinta Allah itu tersembunyi di dalam diri perempuan. Bisa ditemui manakala kita telah menikah dan menyatu bersamanya.

 

Hati perempuan mengandung dua dimensi yang tidak banyak diketahui. 

 

Pertama, dimensi tanzih, sesuatu yang jauh dan tidak bisa dijangkau oleh pengetahuan. 

Kedua, dimensi tazkiyah al nafs, penyucian dari perbuatan yang salah dan buruk. Seorang lelaki harus melewati dua dimensi ini untuk memahami perempuan dan melakukan penyatuan kepadanya. Sungguh, surga di akhirat akan ditemukan manakala kita menemukan surga itu sendiri di dalam jiwa perempuan sebagai sayyidat al nisa al’alamin.

 

Cinta adalah sumber kekuatan. Seseorang yang mencintai perempuan telah menautkan hatinya kepada Tuhan dengan kuat. Sebagai pembentuk dasar sejarah yang tidak terlihat tetapi perannya begitu nyata. Nabi Muhammad dan Khadijah dengan penuh cinta memperjuangkan tegaknya Islam. Husen dan Zainab berjuang di peperangan Karbala di hari Asyura dengan kekuataan atas nama cinta.

Wahai istri, suamimu ibarat rumah. jika engkau mematuhinya, ia akan melindungi dan mencukupi kebutuhanmu. Namun jika engkau mengkhianatinya maka ia akan berpaling darimu....

 

Bila suamimu ingin kamu menjadi istri yang baik, jangan mengeluh._

 

Ketahuilah suamimu akan menanggung beban perhitunganmu di hadapan Allah Azza wa Jalla...

Tiada hal  berlebihan yang diinginkan suamimu kecuali :

- Layani-lah ia dengan kehangatanmu…

- Manjakan ia dengan kelincahan dan kecerdasanmu…

- Bantulah ia dengan kesabaran dan doamu…

- Hiburlah ia dengan nasihat-nasihatmu…

- Bangkitkan ia dengan keceriaan dan kelembutanmu…

- Tutuplah kekurangannya dengan mulianya akhlaq-mu…

 

Wahai suami-istri...

Saling memandang dengan cinta karena Allah swt, maka Allahuta'ala jalla jalaluhu akan memandang kalian dengan penuh welas asih...

Keluarga yang baik dimulai dengan cinta, dibangun dengan kasih  sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan..

 

Sesungguhnya Rasulullaah saw telah berpesan.

"pergauilah isteri-isteri kalian dengan baik. karena sesungguhnya mereka adalah mitra hidup kalian.." (Hr. Bukhari)

 

Maka, menikahlah. Tempuhlah maqam pernikahan sebagai jalan untuk mengurai kefanaan kepada Tuhan. Saling mencintai dengan sepenuh hati, cinta akan memberikan hal-hal yang indah, besar atau kecil, di bawah matahari yang sama. Getaran cinta sebagai bentuk perasaan yang akan membawa seorang untuk pulang, membawa seluruh sel-sel dalam tubuh tanpa sisa, maka di sanalah kita sadari, bumi dan langit telah menyatu. (Penulis adalah Adjinur Halidin, Pemerhati Sosial dan Pendidikan).

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)