Hingga Bantuan Itu Sampai Ke Tangannya

rm
0

RepublikMenulis.Com - Di Tengah hiruk pikuk masa pemilihan umum di Indonesia tentunya tidak menghilangkan berita yang masih hangat dan bahkan akan terus diperbincangkan hingga berdirinya sebuah keadilan untuk sesame manusia di belahan bumi mana pun. Ya, berita itu merupakan berita terkait saudara saudara kita di Palestina. Sejak 22 Februari 2024 tercatat sekitar 29.313 korban jiwa yang tewas dan 69.333 korban jiwa luka luka. Tentunya angka tersebut bukan angka yang sedikit, hampir setara dengan satu provinsi di Indonesia ini. 

 

Penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina ini membuat banyak negara ikut serta turun tangan membantu Palestina. Namun beberapa negara juga bahkan membantu Israel, hal ini lah yang membuat beberapa produk makanan, sabun, dan peralatan rumah tangga lainnya terboikot. Aksi boikot ini tentunya bukanlah apa apa bagi per satu nyawa yang tewas di Palestina. Namun, dengan adanya boikot membuktikan kesungguhan untuk mencari keadilan dan membantu saudara saudara kita di Palestina.

 

Tidak adil rasanya, bagi kita yang hidup dengan damai sedangkan teman teman kita di Palestina terancam akan keselamatannya. Maka dari itu saat ini banyak kita lihat, khususnya di Indonesia bebrapa komunitas atau organisasi yang menyalurkan bantuannya baik berupa makanan, pakaian, bahkan obat obatan dan rumah sakit. Filantropi itulah yang mengumpulkan dan menyalurkannya ke Palestina.  

 

Filantropi didefinisikan sebagai aktivitas berbagi dukungan dan sumber daya dengan sukarela yang dilakukan secara terorganisir karena didorong cinta kasih kepada sesama untuk mengatasi masalah social kemanusiaan serta memajukan kepentingan umum. Bentuk sumber dayanya bisa berupa uang, barang, ide atau pemikiran, tenaga, dan jaringan. (Indonesia, n.d.) 

 

Salah satu filantropi yang membantu palestina adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia yang bahkan sudah bekerja sama dengan tiga Lembaga filantropi besar asal mesir seperti Mishr Al-Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, dan Egyptian Red Crescent Society (ERCS). (RI, 2024): Bantuan yang mereka salurkan berupa makanan siap saji, selimut, pakaian, alat Kesehatan, tenda lapangan dan lain sebagainya. “semoga bisa cepat diterima rakyat Palestina,” kata Kyai Noor.

 

Filantropi (kedermawanan) adalah kesadaran untuk memberi dalam rangka mengatasi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat secara luas dalam berbagai bidang kehidupannya. Bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Dalam pandangan ajaran Islam, filantropi adalah perbuatan yang sangat mulia, bagian utama dari ketakwaan seorang muslim, perbuatan yang akan mengundang keberkahan, rahmat dan pertolongan Allah, perbuatan yang akan menyelamatkan kehidupan secara luas.


Potensi filantropi umat Islam terwujud dalam bentuk zakat yang hukumnya wajib, infak, shadaqah, wakaf, hibah dan derma-derma lainnya. Dalam surat At-Taubah [9] ayat 60 dan 103, surat Al-Baqarah [2] ayat 177 dan 261, Surat Ali Imran [3] ayat 92, ayat 133 dan 134, surat Faathir [35] ayat 29 dan 30 dan sejumlah ayat lain dalam Al Quran dijelaskan kedudukan dan peran filantropi khususnya zakat, infak dan shadaqah sebagai bukti keimanan dan kecintaan seseorang muslim terhadap perbuatan baik yang membawa keberuntungan dunia dan akhirat. (Yulianto, n.d.)


Pilar filantropi atau bisa disingkat ZISWAF yang apabila dikelola dan didukung sepenuhnya melalui politik ekonomi negara, merupakan modal dan kekuatan umat dan masyarakat dalam mengantisipasi berbagai gejolak dan tekanan perekonomian yang tidak stabil (Yulianto, n.d.). Salah satu bentuk bantuan filantropi ketika adanya serangan Israel terhadap Palestina, yang membuat kirisis warga palestina dalam banyak aspek tidak hanya makanan dan pakaian yang memerlukan uluran tangan dan bantuan dari kita semua. Alhamdulillah bantuan itu dapat disalurkan untuk meringani kesulitan bagi mereka semua. (Penulis, Wiwit Nurfitriani, Mahasiswi STEI SEBI) 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)