Republikmenulis.com -- Siapa yang tak kenal kuliner Bakso? Makanan favorit rakyat Indonesia, dari Aceh sampai Papua, dari anak kecil hingga lanjut usia, semua tentu kenal dengan menu khas yang satu ini. Tekstur bakso yang empuk disandingkan dengan aroma wangi kuahnya, dijamin mampu menggugah selera para penikmatnya. Varian bakso yang beragam seperti bakso biasa, bakso urat, bakso telur dan lain sebagainya, menjadikan makanan ini betul-betul digemari di Indonesia.
Namun, tulisan ini bukan fokus membahas kenikmatan Bakso, melainkan sosok pedagang yang terkadang banyak dilupakan untuk diliput. Ada kisah apa dibalik nikmatnya hidangan Bakso?
Sebut saja satu kisah, Widia, seorang perempuan asal Solo yang memiliki kecintaan yang besar terhadap masakan tradisional Indonesia, khususnya bakso. Widia yakin dan paham betul bahwa dengan bermodalkan menu resep hidangan bakso, kelak akan mampu memiliki pelanggan sendiri. Widia telah mengetahui cara membuat bakso dengan cita rasa yang nikmat melalui resep yang dimiliki.
Setelah menikah, Widia memulai hidup barunya. Widia memutuskan untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya menjadi seorang pengusaha bakso yang sukses. Jauh-jauh datang dari Solo ke wilayah Cileungsi Kabupaten Bogor, dengan modal yang terbatas namun tetap penuh rasa optimis. Ia mengawali usahanya dengan menjaja gerobak bakso keliling, dengan membagi peran tugas bersama suaminya, dimana Widia yang memasak dan suaminya yang berdagang keliling. Kita mengenal istilah “Usaha tidak akan mengkhianati hasil”, rupanya melekat dalam dirinya. Ibarat derasnya air terjun mengalir, keberkahan rejeki selalu hadir mengalir di dalam setiap usahanya. Alhamdulillah, Widia kini mampu membuka lapak kios warung bakso di pinggir jalan.
Meskipun persaingan bisnis kuliner bakso sangat ketat, Widia percaya bahwa kualitas dan keunikan produknya akan membuatnya bersaing dipasar. Widia tidak hanya fokus pada cita rasa bakso yang lezat, tetapi juga pada pelayanan yang ramah dan kebersihan warungnya. Ia memiliki prinsip bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci utama kesuksesan bisnisnya. Atas dasar itu, dia berupaya agar pelanggan tidak kecewa selepas mencicipi hidangannya, bahkan berupaya juga agar para pelanggannya dapat kembali berkunjung di lain waktu.
Berbagai ide dan inovasi terus dikembangkannya, seperti menambahkan varian menu selain menu utama bakso, yaitu mie ayam, dan cilok. Terbukti berhasil, Warung bakso Widia mulai semakin menarik perhatian tidak hanya para pelanggan lamanya, tetapi banyak pelanggan baru yang domisili jauh dari lokasi warungnya. Warung bakso Widia mulai dikenal luas di wilayah tersebut dan menjadikannya tempat favorit bagi para pecinta bakso.
Keuletan dan ketekunan Widia membuahkan hasil, membentuk jiwa bisnisnya secara mandiri. Tidak berhenti di satu warung Bakso saja, Widia pandai menangkap peluang, ia mulai memperluas usahanya dengan membuka cabang baru di beberapa lokasi strategis dan juga sedang merancang konsep jualan secara online seperti GoFood, GrabFood dan ShopeeFood. Dengan tetap mempertahankan kualitas cita rasa dan pelayanan yang baik, Widia yakin usahanya akan semakin terus berkembang dan menjadi salah satu warung bakso terkemuka di wilayah tersebut.
Kisah inspiratif Widia tersebut, menjadi bukti bahwa dengan keuletan, kerja keras, penuh rasa optimis dan berani berinovasi, maka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam bidang kuliner seperti bakso pun bisa sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Widia berhasil membuktikan bahwa impian menjadi pengusaha bakso yang sukses bukanlah hal yang mustahil jika dilakukan dengan tekad, komitmen dan semangat yang kuat. Semoga kelak akan muncul Srikandi-srikandi lainnya seperti Widia, sang Pejuang Usaha Wanita. (Penulis, Sri Lestari, Mahasiswa STIS Al Wafa. Editor, Finantyo Eddy Wibowo).