Daya Tarik Mie Bangladesh: Nikmat dan Cuan

rm
0


Republikmenulis.com
-- Siapa sih yang tidak pernah mengkonsumsi mie? Dikenal sebagai makanan penambal lapar dan cara memasaknya yang tergolong sangat mudah. Seiring berkembangnya zaman, varian mie pun memiliki berbagai macam olahan dan cita rasa yang berbeda.

 

Belakangan ini, mie Bangladesh kembali viral di media sosial karena racikannya yang enak dan unik. Tapi ternyata banyak yang belum mengetahui bahwa mie Bangladesh bukanlah dari Negara Bangladesh tetapi berasal dari kota Medan. Mie Bangladesh sendiri tercipta dari salah satu  Warmindo (Warung Makan indomi) yang legendaris di daerah Aceh tepatnya di daerah Lhokseumawe. Di ambil dari nama sang pemilik yakni Bang Lah Delima Sigli (Banglades). Menggunakan bumbu dan rempah-rempah khas Indonesia, lalu ditambah dengan bumbu mie instan itu sendiri dan ditumis hingga matang. Umumnya, mie ini disajikan dengan konsep berkuah karena orang-orang lebih menyukai kuah yang kental dengan nuansa “Nyemek”.

 

Pemilik warung makan ini sudah menjalankan bisnisnya selama 2 generasi, yang mana sekarang ini di jalankan oleh putranya BangLah. Warung makan ini sudah berjalan hampir setengah abad atau kira-kira 45 tahun lalu, mulai dari 1970 an hingga saat ini. Resep ini telah digunakan secara turun-temurun. Fakta menariknya, warung makan ini dapat menjaga eksistensinya dan kualitasnya di tengah sengitnya persaingan bisnis kuliner tanpa melunturkan cita rasa khas nya.  

 

Mempertahankan bisnis Mie Bangladesh tidaklah terlalu sulit yakni asalkan mampu menjaga kualitas rasa dan meningkatkan kualitas pelayanan maka secara otomatis dapat memaksimalkan kepuasan pelanggan serta meminimalisir kekecewaan pelanggan. Kunci keberhasilan khususnya dalam hal kenikmatan rasa yaitu dengan mempertahankan pemilihan bahan baku yang berkualitas. Warung Mie Bangladesh juga perlu terus melakukan inovasi dan kreatifitas dalam makanannya. Selain itu, penempatan lokasi warung perlu berada di lokasi yang strategis, sehingga tidak heran apabila Mie Bangladesh kerap ramai dikunjungi dan memiliki pelanggan tetap.

 

Di balik berkembang dan menjamurnya Warung Mie Bangladesh di kota-kota besar, tentu terdapat sistem manajemen yang baik dan efektif yang telah dijalankan. Setidaknya, bagi pelaku usaha dibidang kuliner ini memerlukan pemikiran yang visioner, penuh kesadaran akan minat pasar, dan mampu kolaborasi yang baik dengan pihak mitra kerja lainnya. Tata Kelola yang baik itu antara lain seperti: pemanfaatan social media dalam mempromosikan, memberikan pelayanan yang baik serta konsistensi cita rasa.

 

Target pelanggan Mie Bangladesh sangat luas dan mencakup berbagai kelompok masyarakat, mulai dari keluarga, mahasiswa, pekerja, anak-anak, hingga restoran dan penjual makan kaki lima. Hal ini menunjukan, bahwa mie merupakan makan yang populerdan digemari oleh banyak orang. Apalagi dikalangan remaja zaman sekarang yang cenderung menyukai makanan yang praktis dan kekinian yang memiliki rasa pedas, gurih dan umami.

 

Bagi pengunjung yang masih meragukan ke-halalannya, sudah dapat dipastikan mie Bangladesh ini adalah Halal, karena bahan yang digunakannya tidak mengandung unsur non-Halal dan terjamin kualitas serta rasanya. Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Repelita et., al 2024) yang menyatakan bahwa implementasi halal dapat dilakukan melalui perbuatan atau tindakan yang sesuai dengan prinsip maqasid syariah, tanpa perlu memberikan label halal di produknya yang sudah diolah. Apalagi yang memasak atau yang mengolah juga beragama Islam. Namun demikian, untuk kesempurnaan menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha dibidang ini, agar perlu mengurus dan mendaftarkan produk Halal kegiatan usahanya, sebagai wujud kepatuhan pada aturan negara terkait sertifikasi halal.

 

Jika telah memenuhi semua kriteria terhadap tata kelola yang telah disebutkan, maka hal ini dapat menjadi kekuatan dan daya tarik tersendiri pada produk Mie Bangladesh, salah satunya daya tarik Wisata Kuliner. Tidak sedikit wisatawan yang tertarik mampir mengunjungi warung mie Bangladesh. Bukan hanya wisatawan domestik tapi juga wisatawan luar negeri, yang sengaja berkunjung untuk dapat menikmati hidangan mie Bangladesh ini.

 

Untuk penambah baikan mutu sarana prasarana memang masih sangat diperlukan. Alangkah baiknya jika para pelaku usaha di bidang ini mampu menyediakan parkiran yang layak, tidak hanya kendaraan roda dua tetapi perlu juga untuk kendaraan roda empat. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika pengunjung wisata rombongan ramai datang berkunjung secara rutin atau terjadwal, maka perlu dikelola lebih lanjut mengenai parkiran bagi kendaraan Bus Pariwisata agar tidak mengganggu aktivitas warga sekitar. Selain itu, fasilitas mushola juga penting untuk disediakan, tentunya yang layak dan memadai karena mayoritas pelanggan adalah muslim.

 

Bagaimana… sudah membaca sampai sini apakah sudah mulai tertarik? Jika anda sebagai konsumen, tempat ini sangatlah rekomendasi dan patut dicoba. Atau jika anda ingin membuka usaha sejenis, pilihan anda tidak salah, bisnis bagus yang prospek dan penuh potensi cuan. Jangan lupa mampir dan mencobanya sekarang di warung mie Bangladesh terdekat Anda.

 

Penulis: Vierlya Nabilah Ghina, Marsah Alisiah dan Casilda Putri Az-Zahra. Editor: Finantyo Eddy.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)