Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) kembali melaporkan rangkuman hasil pemantauan bencana periode 2 Oktober 2025 hingga hari ini, Jumat, 3 Oktober 2025.
Kejadian bencana pertama, angin kencang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Peristiwa ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Bogor pada Kamis, (2/10) pukul 09.30 WIB. Pasca angin kencang, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang, khususnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin.
Berdasarkan data yang diterima BNPB, sedikitnya 16 jiwa terdampak oleh bencana angin kencang ini. Sebanyak dua unit rumah mengalami rusak ringan dan satu rumah alami rusak sedang, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor lakukan asesmen di lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Peristiwa ini melanda Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, pada Kamis (2/10) pukul 15.00 WIT.
Berdasarkan data yang diterima oleh BNPB dilaporkan sebanyak 43 kepala keluarga terdampak akibat kejadian ini dan tercatat 43 unit rumah serta satu fasilitas pendidikan terdampak. Sebagai upaya tanggap darurat, BPBD Kabupaten Pulau Morotai langsung melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi terdampak untuk mencegah risiko lanjutan.
Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan pada Kamis (2/10), pukul 16.00 WIB.
Peristiwa ini menyebabkan banjir dengan tinggi muka air 20-100 cm yang merendam tiga desa yaitu Desa Air Paoh, Desa Tanjung Baru, Desa Tanjung Kemala dan tujuh kelurahan yaitu Kelurahan Sukaraja, Kemelak Bindung Langit, Sekar Jaya, Baturaja Permai, Pasar Baru, Sukajadi, dan Kemalaraja yang berada di Kecamatan Baturaja Timur.
Data yang diterima BNPB melaporkan sebanyak 280 kepala keluarga terdampak akibat kejadian ini, untuk kerugian materil tercatat 280 rumah, tiga fasilitas pendidikan dan satu fasilitas umum terdampak.
Personel BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan pasca-bencana, langkah cepat ini bertujuan memastikan keselamatan warga serta meminimalkan dampak lanjutan.
Masyarakat di seluruh wilayah rawan bencana diimbau selalu waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana lainnya. Tetap mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BNPB, siapkan perlengkapan darurat, dan segera laporkan jika terjadi kejadian bencana. Jangan mendekati pohon tumbang, bangunan yang retak, atau wilayah terdampak banjir, serta bantu sesama warga dengan tetap menjaga keselamatan diri. Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Sumber: https://www.bnpb.go.id/berita/perkembangan-situasi-dan-penanganan-bencana-3-oktober-2025-di-tanah-air
Foto : Banjir yang merendam Kecamatan Baturaja Timur, Provinsi Sumatera Selatan Kamis (2/10) (BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu)