Bagaimana Caranya Agar Bisa Lulus Uji Emisi?

Iqbal
0

Uji emisi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Emisi gas buang adalah zat-zat berbahaya yang dilepaskan ke udara saat kendaraan digunakan. Zat-zat ini dapat menyebabkan polusi udara, yang berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.


Uji emisi penting dilakukan untuk memastikan bahwa kendaraan bermotor memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Standar emisi ini dirancang untuk mengurangi jumlah emisi gas buang berbahaya dari kendaraan bermotor.


Jenis-Jenis Emisi Gas Buang

Ada berbagai jenis emisi gas buang yang dapat dilepaskan oleh kendaraan bermotor, antara lain:

  • Karbon monoksida (CO): Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat beracun. CO dapat mengikat sel darah merah dan mencegahnya membawa oksigen ke seluruh tubuh.
  • Hidrokarbon (HC): Gas ini terdiri dari atom hidrogen dan karbon. HC dapat membentuk kabut asap dan polusi udara lainnya.
  • Nitrogen oksida (NOx): Gas ini dapat membentuk asam nitrat dan asam sulfat, yang dapat merusak tanaman dan bangunan.
  • Partikel: Partikel adalah zat-zat kecil yang dapat terhirup ke dalam paru-paru. Partikel dapat menyebabkan penyakit pernapasan, seperti asma dan kanker paru-paru.


Manfaat Uji Emisi

Uji emisi memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  • Menjaga kualitas udara: Uji emisi dapat membantu mengurangi jumlah emisi gas buang berbahaya yang dilepaskan ke udara. Hal ini dapat membantu menjaga kualitas udara dan mencegah polusi udara.
  • Melindungi kesehatan manusia: Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit jantung. 
  • Meningkatkan efisiensi kendaraan: Uji emisi dapat membantu mengidentifikasi masalah pada mesin kendaraan yang dapat menyebabkan emisi gas buang meningkat. Perbaikan masalah ini dapat meningkatkan efisiensi kendaraan dan mengurangi emisi gas buang.


Persyaratan Uji Emisi

Persyaratan uji emisi berbeda-beda di setiap negara atau wilayah. Namun, secara umum, kendaraan bermotor harus menjalani uji emisi secara berkala, biasanya setahun sekali atau setiap kali kendaraan bermotor tersebut dijual.


Untuk DKI Jakarta misalnya hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur DKI no 66 tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.


"Wajib uji emisi gas buang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun yang dilaksanakan di Tempat Uji Emisi dan dilakukan oleh Teknisi Uji Emisi," terang pasal 3.


Karena aturan tersebut, maka sertifikat kelulusan uji emisi yang Anda peroleh hanya berlaku setahun. Pemilik kendaraan lantas wajib melakukan uji emisi pada tahun-tahun berikutnya.


Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh kendaraan bermotor untuk dapat lulus uji emisi, antara lain:

  • Kendaraan bermotor harus dalam kondisi baik dan layak jalan.
  • Kendaraan bermotor harus memiliki komponen-komponen yang berfungsi dengan baik, seperti sistem pengapian, sistem injeksi bahan bakar, dan sistem pembuangan.
  • Kendaraan bermotor harus memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.


Sanksi Tidak Lulus Uji Emisi

Di beberapa negara atau wilayah, kendaraan bermotor yang tidak lulus uji emisi dapat dikenakan sanksi, seperti denda atau pelarangan penggunaan kendaraan. Sanksi ini bertujuan untuk mendorong pemilik kendaraan bermotor untuk melakukan uji emisi dan menjaga kualitas udara.


Pemerintah DKI Jakarta misalnya, secara khusus juga sudah menyiapkan sanksi kepada pemilik kendaraan yang nekat wara-wiri tanpa sertifikat kelulusan uji emisi. 


Salah satu sanksinya adalah tilang, bagi pengendara kendaraan roda dua yang tak bisa menunjukkan sertifikat yaitu sebesar Rp250 ribu, sementara mobil Rp500 ribu. Aturan ini diwajibkan bagi mobil dan motor yang usianya di atas tiga tahun.


Cara Agar Kendaraan Bisa Lulus Uji Emisi

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar kendaraan bisa lulus uji emisi:

1.  Lakukan perawatan kendaraan secara rutin, untuk memastikan bahwa semua komponen kendaraan berfungsi dengan baik, termasuk sistem pengapian, sistem injeksi bahan bakar, dan sistem pembuangan.  

Apa saja yang bisa dilakukan?

  • Ganti oli mesin secara berkala. Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen-komponen mesin, termasuk piston, silinder, dan bantalan. Oli yang kotor atau tidak diganti secara berkala dapat menyebabkan mesin bekerja tidak efisien dan dapat meningkatkan emisi gas buang.
  • Ganti filter udara secara berkala. Filter udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke mesin. Filter udara yang kotor dapat menyebabkan udara yang masuk ke mesin tidak bersih, sehingga dapat meningkatkan emisi gas buang.
  • Ganti busi dan koil secara berkala. Busi dan koil berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang digunakan untuk menyalakan bahan bakar. Busi dan koil yang kotor atau tidak diganti secara berkala dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, sehingga dapat meningkatkan emisi gas buang.
  • Cek kondisi sistem pengapian. Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang digunakan untuk menyalakan bahan bakar. Sistem pengapian yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, sehingga meningkatkan emisi gas buang.
  • Cek kondisi sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar berfungsi  menyuplai bahan bakar ke mesin. Sistem injeksi bahan bakar yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan bahan bakar tidak terbakar secara sempurna, sehingga meningkatkan emisi gas buang.
  • Cek kondisi sistem pembuangan. Sistem pembuangan berfungsi untuk membuang gas buang dari mesin. Sistem pembuangan yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan gas buang bocor, sehingga emisi gas buang meningkat.

2.  Periksa kendaraan secara menyeluruh

Selain melakukan perawatan kendaraan secara rutin, pemilik kendaraan juga perlu memeriksa kendaraannya secara menyeluruh sebelum melakukan uji emisi, agar dapat membantu mengidentifikasi masalah pada kendaraan apa saja yang menyebabkan emisi gas buang meningkat. 

3.  Perbaiki masalah pada kendaraan

Jika ditemukan masalah pada kendaraan saat pemeriksaan, pemilik kendaraan perlu memperbaiki masalah tersebut agar kendaraan bisa lulus uji emisi. Perbaikan masalah pada kendaraan dapat dilakukan sendiri atau di bengkel.


Segera Lakukan Uji Emisi

Setelah kendaraan dipersiapkan dengan baik, segera lakukan uji emisi. Patut diperhatikan juga bahwa ketika uji emisi dilakukan, sebaiknya kendaraan dalam kondisi mesin hangat. Mesin yang hangat akan menghasilkan emisi gas buang yang lebih akurat.

Jadi, dengan melakukan perawatan kendaraan secara rutin, memeriksa kendaraan secara menyeluruh, dan memperbaiki masalah pada kendaraan, maka kita akan dapat memastikan bahwa kendaraan kita bisa lulus uji emisi. 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)