Digitalisasi di Lingkungan Pesantren, Upaya Santri dalam Mengembangkan UMKM

rm
0

Republikmenulis.com  -- Berbicara mengenai digitalisasi di lingkungan Pesantren, muncul pertanyaan apakah sudah siap para santri terlibat dan ambil bagian dalam dunia digital? Tidak ada yang tidak mungkin apabila semua diawali dengan belajar. Memilih untuk belajar pada suatu hal baru setiap harinya akan memberikan kita kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Belajar hal baru tak harus selalu besar, kita bisa mulai dari hal sederhana, seperti belajar berinteraksi dengan setiap orang, belajar berdagang kecil-kecilan, belajar mencoba skill baru dan belajar apapun yang bermanfaat untuk pengembangan diri sendiri. Mindset seperti inilah yang sepatutnya dimiliki oleh setiap individu santri di Indonesia.
 

Selain pengetahuan tentang agama Islam, pihak pondok pesantren juga membekali santri dengan pengetahuan khususnya tentang kewirausahaan. Sejalan dengan itu, pihak pondok pesantren juga mulai mengarahkan para santri dalam meningkatkan literasi digital. Perpaduan ilmu kewirausahaan dan digitalisasi merupakan perpaduan yang sempurna yang berguna di era sekarang ini. Kemampuan kewirausahaan dan digitalisasi juga akan melahirkan potensi-potensi Kewirausahaan Digital Indonesia yang kini juga dipantau serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ada pun kegiatan positif semacam ini sekiranya mampu menjawab kebutuhan santri di Era digital, dan juga menaruh harapan kepada santri agar mampu terus mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Para pelaku usaha pesantren sudah harus mulai jeli melihat peluang dan potensi yang ada di lingkungan pesantren. 


Salah satunya yaitu Pondok Pesantren Miftahul Falah di Desa Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi santri. Tujuan dari kegiatan ini karena ingin meningkatkan perekonomian santri, dan pembangunan ekonomi pesantren, dengan (memanfaatkan) kreativitas yang ada dari sumber daya alam sekitar, contohnya: pengolahan keripik talas. di Era yang serba digital sekarang ini, pemasaran digital (digital marketing) menjadi metode baru yang sangat berperan penting dalam memasarkan suatu bisnis, terutama bisnis jual beli online (online shop) digital marketing dapat membangun, meningkatkan,dan mempertahankan reputasi suatu bisnis secara online, pada semua platform digital. Digital marketing membantu suatu bisnis menjangkau lebih banyak audiens, selain dapat menjangkau lebih banyak audiens, digital marketing juga lebih hemat biaya dan terukur. Seiring dengan peningkatan volume penjualan, maka akan berdampak positif juga pada peningkatan produksi. Sejalan dengan itu, maka akan membuka lapangan pekerjaan tentunya. Dengan adanya digital marketing akan mendorong para santri untuk lebih kreatif, sehingga generasi muda yang memulai bisnis, tentu harus mencari strategi dan inovasi yang tepat agar siap bersaing di masa yang akan datang. 


Minat mereka itu didukung dengan bukti konkrit kepedulian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dalam memajukan kegiatan digitalisasi. Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemda Kab) Bogor telah menerima Penghargaan Pengakuan Juara Ekonomi Digital Jawa Barat Tahun 2022 (AJEG JABAR 2022). Kabupaten Bogor meraih peringkat kelima pada kategori Digitalisasi Perekonomian Daerah Kabupaten Terbaik. Dikutip dari sumber berita Antara, Penghargaan AJEG JABAR Tahun 2022 diserahkan langsung oleh Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat, kepada Arif Rahman, Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor. Para pemenang ini dinilai berdasarkan sejumlah kriteria umum yang relevan dan dibagi menjadi tiga kategori: (1) Pemerintah daerah dengan digitalisasi perekonomian daerah terbaik, (2) Pemerintah daerah dengan implementasi dan pengembangan digital terbaik, dan (3) Bank yang mendukung digitalisasi daerah. 


Sebagai catatan, nama program yang dimiliki yaitu West Java Super App telah diluncurkan di Kabupaten Bogor dengan tujuan untuk mempromosikan urusan pelayanan publik melalui aplikasi. Jadi sekarang warga Jabar, khususnya Kabupaten Bogor, cukup menggunakan satu aplikasi untuk berbagai keperluan. Berkaitan dengan itu, aplikasi ini diharapkan dapat digunakan juga secara maksimal pada lingkungan santri setidaknya menjadi sarana belajar.


“Allah tidak akan melihat hasil belajarmu, tapi Allah akan melihat seberapa giat dan tekunmu dalam belajar karena Hal terbaik akan hadir dalam hidup orang-orang yang berusaha melakukan hal terbaik” 


Pepatah tersebut memberikan pesan positif bahwa hanya orang yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh, dan hanya orang yang tidak mau memulai yang tidak akan pernah merasakan gagal, karena dengan adanya kesalahan yang pertama maka kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar untuk di langkah yang kedua. Semoga dengan adanya dukungan pemerintah daerah Kabupaten Bogor serta antuasiasme dan partisipasi para santri dalam belajar kewirausahaan dan digitalisasi, maka diharapkan pengembangan bisnis pesantren di lingkungan pesantren benar-benar dapat berjalan dengan baik.


Penulis adalah Selfi Maisa Putri dan Karmayana, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al Wafa, Cilengsi-Bogor. Editor: Finantyo Eddy Wibowo

Sumber foto: penulis artikel/republikmenulis.com.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)