Republikmenulis.com -- Di zaman sekarang, mengatur keuangan itu jadi hal yang wajib bagi siapa saja. Banyak dari kita pasti pernah bingung, sebaiknya uang yang kita punya digunakan untuk menabung atau diinvestasikan? Kedua cara ini punya tujuan yang sama, yaitu supaya kondisi finansial kita lebih baik di masa depan. Tapi, sebenarnya apa sih bedanya menabung dan investasi? Mana yang lebih bagus? Yuk, kita bahas sama-sama supaya kamu bisa lebih paham dan menentukan pilihan yang tepat!
Apa itu Nabung? Nabung itu artinya menyisihkan sebagian uang kita secara rutin, lalu disimpan di tempat yang aman, misalnya di rekening tabungan bank. Intinya, kita simpan uang itu supaya bisa dipakai nanti kalau ada kebutuhan mendadak atau rencana di masa depan. Menabung biasanya identik dengan proses yang mudah dan sangat aman karena uang kamu tidak akan berkurang. Tapi, kekurangan menabung adalah hasil yang didapat tidak terlalu besar, terutama kalau dibandingkan dengan inflasi atau naiknya harga-harga kebutuhan sehari-hari. Jadi, kalau kamu hanya nabung tanpa investasi, nilai uang yang kamu simpan mungkin tidak berkembang optimal.
Apa itu Investasi? Kalau Investasi, biasanya kita mengalokasikan uang ke instrumen tertentu, seperti saham, obligasi, reksa dana atau bahkan properti, dengan harapan uang tersebut bisa berkembang lebih besar dalam jangka waktu tertentu. Investasi ini punya risiko, bisa naik turun sesuai kondisi pasar dan ekonomi. Investasi butuh pengetahuan dan kesabaran. Misalnya, kalau kamu beli saham, nilai saham itu bisa naik signifikan tapi juga bisa turun drastis. Jadi, kamu harus siap menghadapi risiko tersebut. Karena ada risiko, potensi untungnya pun lebih besar dibanding nabung. Selain itu, investasi seringkali punya tujuan jangka panjang, misalnya untuk dana pensiun, beli rumah atau modal usaha. Dengan berinvestasi secara rutin dan cerdas, kamu punya peluang untuk mengatur keuangan masa depan lebih baik.
Meski keduanya punya tujuan yang hampir sama, yaitu mengelola uang agar lebih berguna, menabung dan investasi sebenarnya bisa berjalan beriringan. Pertama, Dana Darurat. Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum mulai berinvestasi adalah membuat dana darurat dalam bentuk tabungan. Dana ini berfungsi untuk kebutuhan mendadak, misalnya sakit, kehilangan pekerjaan atau hal-hal yang tidak kamu rencanakan. Dana ini harus mudah dicairkan, jadi tempat yang paling tepat adalah tabungan atau deposito jangka pendek.
Kedua, Investasi Untuk Membuat Uang Berkembang. Setelah punya dana darurat, barulah kamu bisa mulai berinvestasi. Ingat, investasi ini butuh waktu dan pengetahuan. Pilih investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu. Kalau kamu tipe yang suka aman, reksa dana pasar uang atau obligasi bisa jadi pilihan. Kalau kamu berani ambil risiko, saham atau properti mungkin cocok.
Ketiga, Banyak orang menunda investasi dengan alasan “nanti-nanti saja”, tapi sebenarnya mulai sedini mungkin punya banyak keuntungan. Misalnya, bunga majemuk atau compounding effect, di mana keuntungan investasi akan terus berkembang jika dibiarkan dalam waktu lama. Kalau kamu mulai investasi sejak muda, kamu bisa menyiapkan dana besar untuk masa depan tanpa perlu harus menabung dalam jumlah besar setiap bulan.
Memang, investasi selalu identik dengan risiko. Tapi, risiko itu bisa dikendalikan dengan belajar dan strategi yang tepat. Contohnya, diversifikasi investasi supaya kalau satu jenis gagal, yang lain bisa menolong. Atau, pelajari dulu sebelum membeli produk investasi tertentu. Pastikan kamu sudah punya dana darurat yang cukup, baru sisihkan uang ekstra untuk investasi. Kalau kamu punya tujuan keuangan jangka pendek, misalnya liburan atau beli gadget, menabung adalah pilihan yang lebih aman dan mudah. Tapi kalau tujuan kamu jangka panjang, seperti membeli rumah, modal usaha atau pensiun yang nyaman, investasi adalah pilihan yang tepat supaya uang kamu bisa berkembang maksimal.
Jadi, tabungan berguna untuk kondisi darurat dan kebutuhan jangka pendek karena sifatnya aman dan mudah dicairkan. Sedangkan investasi cocok untuk mencapai tujuan jangka panjang dan membuat uang bertumbuh. Kalau kamu masih bingung mulai dari mana, coba mulailah dengan menabung dulu buat dana darurat. Kalau sudah aman, pelajari dan coba mulai investasi sedikit demi sedikit. Ingat, kunci keberhasilan dalam finansial bukan hanya soal berapa besar uang yang kamu punya, tapi bagaimana cara kamu mengelola dan memperbesar uang tersebut.
Jangan takut mencoba karena zaman sekarang sudah banyak platform investasi yang mudah dan terjangkau. Yang penting terus belajar dan konsisten. Dengan begitu, masa depan keuangan kamu bisa lebih cerah dan kamu pun lebih siap menghadapi berbagai kebutuhan hidup. Selamat mulai menabung dan berinvestasi! (Penulis, Annisa Reka Putri, Mahasiswi IAI SEBI)